Galau Versi Aku: Di Rumah Perlu Pakai Sunscreen Gak Sih?

Shaffa Tasyani
8 min readMar 4, 2021

--

Bukan sponsor. Photo by Arthur Pereira on Unsplash

Di saat orang-orang udah pada tau arah dan tujuan hidupnya, gw sampe sekarang masih suka ngelamun liatin kipas muter sambil ngemil kerupuk dan mikir, sebenarnya perlu gak sih kita itu pakai sunscreen kalau lagi di rumah doang….?

Gw rasa pertanyaan tentang di rumah perlu atau nggak pakai sunscreen itu menjadi pertanyaan umum khususnya buat yang rajin skincare-an. Beberapa milih buat pakai karena alasan tertentu, beberapa milih buat nggak pakai juga karena punya alasannya sendiri. Sampailah aku di puncak rasa penasaran, jadi yang bener tuh yang mana sih jeung, harusnya pakai atau nggak??

Kalau gw pribadi memilih buat pakai selama di rumah, yang sebenarnya ini baru gw telatenin semenjak pandemi. Dulu pas di rumah atau di kost aja, gw juga pakai sunscreen tapi bolong-bolong (sehari pakai, sehari nggak). Karena boros bebbb. Jujur salah satu alasan yang bikin gw males pakai sunscreen di rumah itu karena boros. Sunscreen jadi lebih cepet abis trus gw jadi harus beli mulu. Males. Iya medit emang gw.

Nah ajaibnya.. Terlepas dari wajib atau nggak, entah kenapa sekarang gw merasa lebih nyaman kalau pakai sunscreen di rumah. Nanti akan gw ceritain lebih lanjut, sekarang gw mau coba nyeritain bacaan dan tontonan yang udah gw ulik tentang perkara indoor sunscreen ini.

Damn right you should. Souce: Google

Pertama-tama, mari garisbawahi dan camkan serta ingat baik-baikkkk wahai warga negara bangsa Indonesia dan seluruh penjuru duniaaaaa kalau sunscreen itu sangattttt penting. Sunscreen itu salah satu skincare esensial yang bisa dibilang lo boleh gak pake skincare lain, asal sunscreen jangan sampai terlewati. Pokoknya sifatnya wajib, harus. Apalagi buat warga Indonesia yang tiap hari ngga ada ademnyeeee panas udah kayak tungku api.

Selama ini kita taunya pakai sunscreen itu kalau mau keluar rumah. Pemakaian sunscreen penting buat aktivitas di bawah terik matahari, yang pokoknya kalau di dalem rumah tuh gak wajib deh kan gak kena matahari gitu kan shay. Nyatanya, walaupun situ nggak keluar rumah, terlindungi di dalam bangunan tembok dan atap, bukan berarti situ nggak kena paparan sinar UV beb. Gimana, sampe sini udah kaget?

Gw coba buat baca artikel trus nonton video skincare expert juga biar dapet info dari banyak pintu. Kalo lo pernah denger lab muffin beauty science, doi salah satu skincare expert yang gw suka banget nontonin videonya. Sangat-sangat informatif dan beliau jelasinnya juga rinci banget! Wajib subscribe kalau tertarik buat belajar tentang science di balik skincare.

Nah, Michelle (yang punya akun lab muffin beauty science) juga buat video tentang penggunaan sunscreen di dalam rumah. Intinya, Michelle pun juga nggak bisa memberikan jawaban “ya” dan “tidak” secara saklek karena semuanya bergantung sama kondisi lo. Jawaban yang paling nggak enak emang.

UV exposure. Souce: The Underestimated Risk of UV: Scattered Radiation (zeiss.com)

Kondisi apa yang perlu dipertimbangkan? Banyak. Kalau untuk teknisnya banget, paparan sinar UV itu ada dua: direct exposure dan diffuse exposure. Direct itu yang langsung kena kulit, diffuse yang melewati atau kena pantulan objek, misalnya sinar UV masuk lewat jendela rumah. Nah, kalau kita di luar, jelas wajib pakai sunscreen karena kena direct sinar UV. Tapi kalau di rumah, diffuse sinar UV ini tergantung kondisi masing-masing. Kalau lo duduk deket jendela, misalnya, mungkin ada baiknya pakai sunscreen. Tapi kalau jarak lo dengan jendela itu jauh, mungkin memilih buat nggak pakai nggak jadi masalah.

Hitung-hitungan UV indoor dari Lab Muffin Beauty Science. Pusing mode: on.

Nah, karena kondisinya beda-beda, Michelle ini sampe menemukan rumus hitungan dari studi penelitian yang udah dia baca sebelumnya. Rumus ini nantinya yang bisa menghitung jarak antara paparan sinar UV yang masuk lewat jendela rumah lo, dengan jarak matahari pada saat itu, dan posisi lo sekarang. Gimana, sampe sini udah migren?

Kalau emang lo mau detil banget buat menentukan apakah kondisi lo di rumah sekarang baiknya pakai sunscreen atau nggak, mungkin rumus hitungan ini bisa lo jadikan alternatif buat pertimbangan. Tapi kalau gw pribadi, yang ngitung kembalian aja puyeng, gw mendingan pakai measurement ala-ala gw sendiri.

Kalau kamar u begini baiknya sih pakai sunscreen. Photo by yeongkyeong lee on Unsplash

Ini cara gw pribadi ya. Kalau gw, menentukan untuk pakai sunscreen di dalam rumah atau nggak tergantung pada ventilasi di dalam ruangan. Ventilasi bisa jendela atau pintu, yang kalau dibuka langsung keluar rumah dan mengundang sinar UV buat masuk. Karena rumah gw ventilasinya bejibun dan selalu dibuka (terutama siang hari, rumah gw butuh angin sepoi-sepoi) jadinya gw merasa penting buat pakai sunscreen walaupun cuma di dalam rumah. Pun gw yakin semisal gw pakai rumus hitungan dari Michelle, hasil angka persenannya pasti masuk kategori wajib pakai sunscreen. Karena di rumah gw ventilasi selalu dibuka dari pagi sampai siang.

Dan u tau sendiri, di Jakarta panas terik mataharinya kayak apaan. Beeeeuh

Tapi semisal gw ada di dalam ruangan yang ventilasinya tertutup, nggak ada sinar matahari yang masuk dari jendela, gw lebih milih buat nggak pakai sunscreen. Misal kalau gw di kamar lagi pengen nonton bioskop ala-ala, jadi jendela gw tutup segorden-gordennya. Atau kalau jendela kamar lo mengarahnya masih di dalam rumah, misal kalau dibuka itu dapur, atau ruang tengah. Kalau kondisinya kayak gitu, gw memilih buat gak pakai sunscreen, karena gak ada paparan sinar UV yang masuk lewat ventilasi.

Di Australia sendiri nggak mewajibkan warganya buat pakai sunscreen selama di rumah. Itupun kalau lo duduk deket jendela (yang ketutup) dan kena sinar UV, untuk kena dampaknya cukup rendah. Di sini dijelasin kalau sinar UVA nggak bisa nembus kaca laminasi, pun UVB; sinar UV yang menyebabkan skin cancer juga nggak bisa nembus karena terhalang oleh kaca. That’s why they said the risk is pretty low.

Kaca mobil yang ini lho. Photo by Emily Major on Unsplash

Btw ngomongin soal kaca, kayaknya perlu gw address juga nih kalau khusus buat UVA cuma nggak bisa tembus kaca laminasi (biasanya ada di windscreen kaca mobil). Tapi kalau buat kaca biasa (biasanya kaca jendela rumah), UVA bisa nembus sesuka hati. UVA ini juga selalu hadir kalau cuaca lagi mendung; menjadi alasan kenapa waktu mendung di siang hari kita tetep perlu pakai sunscreen. Alasan lainnya adalah karena awan mendung nggak bisa menahan sinar UV, jadi mau awan setebel apapun, sinar UV tetep bisa nembus.

Menurut Michelle, selain faktor jendela dan posisi lo di dalam rumah, yang perlu jadi pertimbangan buat pakai indoor sunscreen juga kondisi kulit wajah masing-masing. Kalau kita pakai skincare yang meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV, kayak AHA dan Retinol, maka ada baiknya di dalam rumah pun tetep pakai sunscreen untuk proteksi kulit yang lebih maksimal. Sama halnya dengan kulit yang cenderung gampang kena dark pigmentation (biasanya buat dark skin) disarankan buat tetep pakai sunscreen di dalam rumah, karena kulit yang gampang kena pigmentation faktor utamanya disebabkan oleh sinar UV.

Khusus buat kulit yang punya health condition, kayak histori keluarga ada yang pernah kena kanker kulit misalnya, ada baiknya juga sunscreen digunakan setiap hari secara teratur dan berkala.

Jadi… benang merah yang gw dapatkan dari penelitian kecil-kecilan ini adalah, pakai sunscreen di rumah itu nggak bisa dibilang wajib buat semua orang. Karena semua balik lagi sama kondisi lo di rumah dan kebutuhan lo. Posisi lo beraktivitas dimana, kena paparan sinar UV nya banyak atau nggak, sampe kondisi kulit wajah lo yang menentukan lo harus nggak pakai sunscreen tiap hari.

Mungkin di beberapa artikel bacaan tentang indoor sunscreen banyak banget yang langsung bilang wajib, karena biar memudahkan aja kita semua buat pakai. Asumsinya, di dalam rumah itu kan pasti ada jendela atau ventilasi yang mengundang sinar UV atau diffuse exposure, plus di tambah data yang ngasih tau kalau kaca jendela rumahan biasanya nggak bisa menahan sinar UVA. Alhasil baiknya mending tetep pakai sunscreen untuk melindungi paparan sinar UVA ini, yang damage-nya berbahaya untuk jangka panjang.

Tapi gw juga menemukan beberapa artikel atau bahkan regulasi, contohnya di Australia yang nggak mewajibkan pakai sunscreen di rumah. Karena kenyataannya kondisi dan paparan sinar UV di dalam rumah setiap orang berbeda-beda. Jadi balik ke kebutuhan masing-masing untuk pemakaian sunscreen selama di rumah.

Ini disinggung juga sama Michelle. Sunscreen itu memberikan manfaat yang banyaaak banget buat wajah, terutama proteksi sinar UV. Tapi di samping itu penggunaan sunscreen berpotensi buat bikin clogged pores. Belum lo mesti effort, dan yang pasti keluar biaya. Jadi menurut Michelle, kenapa penggunaan sunscreen di dalam rumah itu cenderung relatif, karena kalau lo nggak terekspos sinar UV yang terlalu banyak dan nggak punya kondisi kulit wajah yang perlu pakai sunscreen setiap hari, maka di rumah pakai sunscreen malah jadinya nggak efektif. Jadinya mungkin yang akan lo rasakan cuma efek sampingnya aja.

UV Index. Souce: BMKG

Ada saran juga baiknya kalau mau nentuin lo pake sunscreen atau nggak di hari itu, lo cek UV Index kota/provinsi tempat tinggal lo. Cara ngeceknya ketik aja di Google “UV Index” ntar bisa pilih salah satu web yang bisa ngecek UV Index daerah lo, kemarin gw nyoba pakai web ini. Biasanya di app weather di smartphone juga dicantumin. Nah abis itu sesuain sama regulasi UV Index yang udah ada (di Indonesia bisa cek di web BMKG).

Tapi kalau di Indonesia mah, ngga perlu kayaknya cek UV Index buat mastiin lo sunscreen-an apa nggak apalagi kalau mau keluar. Di sini panas mulu beeeeeeeeeeeb mohon maaaaaap.

Di regulasi Australia kalau UV Index mereka 3 atau di bawah 3, maka nggak wajib pakai sunscreen bahkan untuk keluar rumah sekalipun. Nah tapi kalau menurut gw ini agak tricky sih kalau diterapin di Indonesia. Karena kita sepanjang tahun panas beb, kayaknya ketemu UV Index cuma 3 seharian once in a blue moon, bahkan hampir gak pernah gw rasa. Mau ujan pun biasanya panas dulu. Dan mendung juga nggak jadi alasan buat nggak pakai sunscreen.

Dari web BMKG tentang UV Index juga menyarankan SPF yang digunakan di sini itu minimal 30+, dan hindari aktivitas di bawah terik matahari (apalagi kalau tanpa proteksi apapun) di jam 10 pagi sampe jam 4 sore. Karena itu lagi ekstrim ekstrimnya. Re-apply sunscreen juga wajib tiap 2 jam sekali. Dan pakai topi atau baju yang melindungi kulit.

Seru banget emang kalau ngomongin sunscreen. Intinya, penerapan indoor sunscreen kembali ke kebutuhan dan kondisi masing-masing. Tapi perlu diingat, terlepas dari pakai sunscreen di dalam rumah wajib atau nggak, sunscreen itu tetep pentinggggggg ma brooooo. Jadi jangan sampe nggak pakai sunscreen yah!

*Note: kalau lo mau nonton video Michelle lab muffin beauty science tentang indoor skincare di sini nih~

--

--

Shaffa Tasyani

Content writer. Definitely enjoys writing; mostly about skincare stuff and the digital industry. Hope it doesn’t bore you!